Rabu, 09 Januari 2013

Don't say you're too busy, in this world, it's all about PRIORITIES

Dear friends,

Ketika kesibukan mengalahkanmu untuk mampu tetap berdiri tegak di atas tumpuanmu, aku selalu berusaha untuk tetap tersenyum dan menyemangatimu demi secercah dukungan moril kepadamu. Itu dulu.
Ketika kau tenggelam dengan segala kealfaanmu karena kegiatanmu yang lain, aku mengenda-ngendap memalsukan kehadiranmu demi kelancaran kuliahmu. Itu dulu.
Ketika kau letih dan tak punya banyak waktu untuk menyelesaikan tugasmu, aku tanpa ragu menyumbangkan tenagaku untuk membantumu melengkapi tugasmu demi nilai terbaikmu. Itu dulu.
Ketika banyak orang mulai meragukan eksistensimu karena jarangnya kemunculan fisikmu, aku hanya tersenyum dan selalu tetap menjaga nama baikmu demi pencitraanmu. Itu dulu.

Aku selalu berusaha ada dan hadir saat kau mulai pilu, Karena kau salah seorang sahabatku.
Aku berusaha meyakinkanmu bagaimana kuliah itu masih penting dan tidak selalu membuat pening.
Aku telah berusaha menjauhkanmu dengan segala kesibukanmu yang selalu kau keluhkan karena kau tak punya waktu.
Aku tidak ingin selalu egois sehingga setiap kesempatan berkumpul bersama teman, ada namamu yang ku tawarkan untuk diajak jalan.

Kenapa kau harus bilang kau sibuk ketika kau memang telah menemukan zona nyamanmu yang baru?
Kenapa kau harus bilang kau sibuk hingga kau tak mampu melengkapi tugasmu?
Kenapa kau harus bilang kau sibuk sampai kau tinggalkan semua kuliahmu?
Lantas bilang saja aku busuk karena telah membiarkanmu semakin asik dengan kesibukanmu.

Kawan, jangan katakan kesibukan itu lagi kalaupun kau juga menikmati hal itu. Alasan kesibukanmu terlalu ku percaya hingga aku iba untuk selalu tetap ada. Alasan kesibukanmu pula yang semakin membuatku jengah dan pasrah menghadapi egomu. Maka biarlah aku dengan segala kesibukanku untuk mengacuhkanmu. Meskipun kau harusnya tahu bahwa kebisuanku bukan berarti aku ragu padamu. Keterdiamanku bukan berarti ketidakperhatianku padamu.

Kau bukannya sibuk, hanya kau tidak memprioritaskan kuliahmu dan segala tugasmu lagi.
Kau bukannya sibuk, tapi kau lebih memprioritaskan pekerjaanmu yang kau selalu bilang itu melelahkan, tapi justru menjebakmu di kubangan kesungkanan dimataku
Terakhir...
Kau bukannya sibuk, tapi kau memang tidak memprioritaskan aku sebagai sahabatmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar