Selasa, 22 Januari 2013

Badminton VS Tennis

Olahraga ini punya pegangan yang sama, namun berbeda segalanya. Bentuk lapangan secara pattern terlihat serupa, namun ukuran dan tempatnya jauh berbeda. Hadiah utama setiap ada turnamen pun berbeda pula. Di Tenis ada Grandslam yang diselenggarakan di empat negara berbeda, tiga benua, dan tiga jenis lapangan yang berbeda. Badminton sekitar tahun 2008 juga menerapkan hal yang serupa dengan nama Super Series Premier. Namun tetap saja hal olahraga ini tampak bertakdir berbeda. Meski dua-duanya masih dimainkan di Olimpiade.

Sangat penasaran mengapa kedua olahraga ini tampak sangat berbeda. Misalnya dari jumlah hadiah, Super Series Premier yang menyajikan hadiah ratusan ribu dollar, hanya setara dengan turnamen tenis yang berlevelkan international tour. Di grandslam, hadiah yang diterima seorang pemain single mampu setara dengan seluruh hadiah total di SS Premier Badminton. Tentu pemain tenis ini akan lebih kaya secara material daripada atlet bulutangkis. Kemudian, di badminton hampir seluruh hadiah yang diberikan berjmlah sama antara pemain ganda dan tunggal. Namun di tenis, hadiah yag tersedia untuk ganda putra dan putri lebih sedikit daripada hadiah pemain tunggal. Apalagi hadiah untuk ganda campuran terhitung yang paling sedikit. Namun tetap saja tenis mampu lebih menggema dalam hal prestige. Mungkin hal yang mendukun iala persoalan akan iklan dan sponsor. Di tenis, brand terkenal seperti Nike, Adidas, ataupun Fila memiliki peran dalam hal busana atau pakaian. Tapi di raket mereka ditunjang oleh Yonex, Ballboat, dan Prince. Sedangkan di badminton selama bertahun-tahun Yonex mendominasi bulutangkis dari mulai raket, kaos, hingga sepatu yang dikenakan oleh para atlet. Baru beberapa tahun belakangan muncul merek-merek baru seperti Li Ning, Victor, dan Gosan. Sehingga terdapat sedikit persaingan produk antara brand tersebut.

Persoalan yang lain ialah bagaimana Tenis sangat menggambarkan individualitas dan liberalisme. Sedangkan di Bulutangkis hanya negara yang seolah menjadi sponsor utama dalam perhelatan dan setiap kompetisi yang dimainkan. Sehingga jarang ditemui adanya bintang-bintang baru dalam bulutangkis. Yang hadir ialah dominasi dari salah satu atau beberapa negara saja. Seperti China, Indonesia, Korea dan negara-negara Asia lainnya. Ini kemudian menggambarkan bahwa Tenis ialah olahraga yang lebih digemari oleh Barat sedangkan Bulutangkis mewakili Timur. Sehingga darisini terlihat bagaimana sportivity divide itu terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar