Jumat, 31 Juli 2015

Tunggu Aku Di Jakarta

"Tunggulah aku di Jakarta itu,
Tempat labuhan semua mimpiku" (SO7, Tunggu Aku di Jakarta)

Mengutip dari lirik lagu milik band legendaris Indonesia diatas, memang sudah lama aku mendambakan merantau ke Ibukota. Bahkan menjadi salah satu misi besar dalam perjalanan hidup. 31 Juli 2015, fix salah seorang teman merantau ke Ibukota untuk melanjutkan studinya. Teman yang bisa di inner circle ku selama kuliah di Surabaya enam tahun terakhir. Setelah Handy dan Malinda, sekarang tinggal aku sendiri yang katakanlah the last man standing in Surabaya. Masih ada beberapa teman memang, namun orang seperti ku yang sangat menghargai pertemanan kehilangan satu lebih sulit dari pada mendapatkan penggantinya.

So saaaad about the farewell. Orang melankolis kayak aku ditinggal dikit langsung mewek. Perpisahan KKN yg satu bulan aku nangis dipamiti anak2 SD. Prograam exchange dua minggu di Thailand dan jadi LO anak2 Korea selama seminggu aku juga mewek waktu perpisahan. Lah ini, temen enam tahun kumpul. Teman buat cfd, teman buat nonton, teman yang nganterin ke bandara dan bungurasih. Teman makan dimsum, dan salah satu teman terakrab dari teman-teman yang lainnya. Intinya ini kehilangan yang dalam.

Yang bikin baper lagi ialah Jakartanya. Kapan aku kesana? Pengen banget sama Ibukota yang katanya kejam, dan penuh dengan tantangan. But I'm ready to conquer the monster. Karena katanya Ibukota bisa menjanjikan sejuta mimpi anak negeri. Karena Ibukota penuh dengan peluang untuk menjawab tantangan. Bahkan ada yang bilang kalau bisa menaklukkan Jakarta akan bisa menakklukkan dunia. That's the point. Aku pengen menakklukkan dunia. Oleh karenanya aku butuh batu loncatan dengan pergi ke Jakarta.

Well, agak kacau nulis ini. Soalnya masih Baper ditinggal temen sama pengen ke Jakartanya. Intinya Jakarta, I'm coming soon!

Minggu, 12 Juli 2015

Sedikit Berbagi

Insyaallah postingan kali ini bukan galau. Yeay! Alhamdulillahirobbil 'alamin. Kemarin 11 Juli 2015 akhirnya inisiatif ku dan beberapa teman (sebut saja lilik, affan, ravi) untuk mengadakan baksos dan buber HIUA 2009 sukses. Pun penuh kejutan dan melebihi ekspektasi. Seneeeeeng banget apalagi bisa berkumpul dengan kawan yang selalu bikin ketawa.

Awalnya emang kita mau ngadain bubernya bersama anak panti asuhan. Setelah disurvey dari tiga panti, semuanya full booked. Apalagi kita memang merencanakan buat hari sabtu agar yang pada kerja bisa nyempetin hadir. Prosesnya sekitaran satu minggu aku dan lilik buat planning. Terus kapan hari buber sama affan ravi juga akhirnya tercetus kalo ya udah nyumbang aja, nanti bubernya di tempat lain buat anak hi sendiri. Fix, ide diterima.

Tersebarlah jarkom di groub line dan beberapa japrian untuk sosialisasi baksos plus buber. Hitungan kasar dan ekspektasiku ialah sekian A. Segala reservasi ke panti dan tempat buber sudah ada di list. Luar biasa memang jalinan ukhuwah para masyarakat Indonesia ini apalagi dengan namanya buber. Singkat kata dapatlah kita tempat buber di dcost kayun. Karena aku cuman butuh jalan kaki 3 menit sampai untuk reservasi dan mengamankan tempat.

Kita sih memang ada 3 list panti yang akan disumbang. Tapi pasti semua juga tergantung dana yang terkumpul. Lilik selalu ku kroscek berapa dana yang sudah terkumpul per hari. Aku yang akan ngobraki sahabat dekat yang dirasa sudah sukses di Ibukota untuk mendonasikan sedikit sedekah. Sampai h-1 alhamdulillah sudah terlampau target sekian A. Dan waw alhamdulillah luar biasa, pas hari H. Bisa sampai double A. Seneng banget berarti bisa ngasih ke 3 pantinya sekaligus.

Hari H sie sibuk, aku affan lilik belanja keperluan yang sudah di list (thanks to Mbak Rizki yang ku wawancara soal harga sembakonya saat di kantor) dari jam 8 dari gresik-jemput lilik di darmo indah-ke rumah affan ambil mobil-sholat di masjid al akbar lantas belanja. Amajing! Kumpul dikampus jam 3, ravi sudah membawa paketan kejutan berikutnya.

Arya Damarjana, kawan kami. Mantan atlit renang berprestasi yang sekarang bekerja di salah satu perusahaan kontraktor di kota yang terkenal dengan Pantai Losari. Waw, he's back and here. Setelah sekian waktu ada mami, tya, rijal, nina dan indra yang terkahir hadir. Cuss kita langsung ke tiga panti. Pertama di Tunas Yatim yang di belakang FK. Lanjut di darul hikmah dan Cahaya Insani di daerah gubeng kertajaya.

Acara baksos kelar lanjut buber di dcost kayun. Tito faris fani confirm hadir dan langsung kesana. Kejutan ternyata datang lagi, dindo datang bukan dengan pujaan hatinya, melainkan dengan Prima kawan kita yang artis dusmash dan telah sukses menjadi pegawai BPJS kesehatan di Kota Tulungagung. Fiuh, kejutan belum berakhir. Waktu aku ke kasir minta bill ternyata Arya sudah disana dengan alasan mau reservasi untuk keluarganya. Dia bohong, dia yang membayar semua buber kita. Shock iya, bersyukur pasti, speechles dan ketenggengen tiga menit juga. Alhamdulillah. Semoga arya rejekinya semakin deras dan di dekatkan dengan jodohnya.

Kami lanjut ke bangikopitiam untuk meneruskan huru hara. Intinya aku bahkan pindah dua tempat lagi sampe kosan jam 2 pagi. Capek iya, bangga iya, terharu sama senyum-senyum sendiri saat di kasur kosan apalagi.

Kurang beruntung apalagi aku dikelilingi oleh orang baik seperti mereka. Gagasan yang awalnya ide kecil-kecilan, dijalani dengan mencuri-curi waktu senggang. Hasilnya memuaskan. Belum jackpot lain dengan hadirnya prima dan arya. Sering kali aku bilang, aku tipikal anak yang tak bisa sendirian. Harta terbaik yang dikirim Allah setelah keluarga ya mereka. Teman! Entah itu dari smp, sma, kuliah, kerjaan. Aku orang yang menghargai setiap nilai pertemanan. Semoga ke depannya acara baim seperti ini tetap bisa berlanjut baik. Dengan niat yang baik dan dilakukan di sekitar orang-orang baik pula.
Alhamdulillah.