Minggu, 14 April 2013

What more can I get or what more can I give?

Masih April. Masih berkompromi dengan sekripsi. Masih bergejolak bila urusan hati. Masih disini dengan segala ambisi dan mimpi. Tak tahu kenapa setiap terjaga hingga pagi seperti sekarang ini justru mood untuk menulis bertambah kuat. Ingin ku ceritakan segala sesuatu yang terjadi pada hari ini. Atau bahkan hari kemarin dengan segala kesibukan hingga aku tak sempat menulis.

Sebulan terakhir aku sudah tidak meminta uang ke orangtua. Bahkan Ayah dan Ibuk yang justru menelpon dan menawariku. Aku memang bertekad untuk tidak terlalu membebankan ke orangtua. Karena aku telah mendapatkan jumlah yang cukup untuk menutupi segala kebutuhan akhir-akhir ini. Mungkin aku termotivasi oleh dia. Bukankah itu baik? Namun aku merasa bahwa semakin aku mendapatkan apa yang aku resolusikan awal tahun lalu, aku merasa masih kurang. Seperti tidak pernah puas. Apakah ini memang watak manusia? Aku merasa bahwa tahun ini benar-benar sesuai ekspektasi (Bahkan masih awal tahun). Entah aku yang terlalu bertekad atau memang Tuhan begitu baik kepadaku.

Namun dibalik ini semua tentu aku juga masih memiliki PR besar tahun ini. Lulus sekripsi dan cari kerja setelah lulus nanti. Mau kemana? aku masih belum tahu. Tapi setidaknya ada beberapa tujuan yang telah ku genggam. Dan mengamati dari beberapa teman, aku jadi lebih mempersiapkan diri. Senang rasanya bahwa ada seorang teman yang berkata bahwa I deserve than "this". Entah itu hanya pemerah bibir belaka atau memang dia menilaiku sebagai orang yang layak mendapatkan posisi yang semestinya. Apapun pekerjaannya nanti tentu haruslah kembali lagi pada niat awal untuk bekerja ialah membantu orangtua dirumah. Semoga semangat itu tetap menyala. Kesabaran akan selalu ada. Dan dia, walaupun disana namun bisa menjadi sosok yang menginspirasi jiwa.

Selasa, 09 April 2013

Pemberian Kaos yang Semoga Gak Chaos

Karena setiap pemberian ada momennya
Setiap perayaan ada kegembiraan yang terungkapkan
Setiap pemeberian pasti ada makna bagi sang penerima
Pemberinya telah berfikir keras mana yang paling enak dipandang mata
Pemberinya telah berfikir berulang kali kaos mana yang lebih catchy
Bukan dipandang dari harganya, namun lebih kepada arti kepada siapa, saat apa, dan makna dibalik itu semua

Satu atau dua buah kaos,
karena memang berharap lebih untuk dipakai sang penerima
semoga bermanfaat
pemilihan gambar, warna, tulisan, ukuran yang semuanya sudah hampir maksimal
semoga berkenan
pakailah disaat yang disukai dan ingatlah setiap memory yang terlewati bersama sang pemberi

Senin, 08 April 2013

seYOGYAnya

22-25 Maret 2013....
Trip to Jogja (3 hari untuk selamanya :P)
Hostel Ndalem Mantrijeron
Paket ekonomis untuk menginap di Jogja
(Ada TV, AC, Kamar Mandi Dalam)

Musisi Jalanan (Malioboro) yang Mulai Beraksi LIVE

VREDEBURG
(pose ini sih pas masih tutup)

Makan Sate Kelopo
(Ujung-ujungnya Medunten euy)

 Taman Pintar
(Yang kesini tapi jadi bego' gitu)

Raminten
(Es Kelamud segedhe gitu cuman delapan ribu rupieeeh)
 
Parangtristis
(Pada Meringis coy.. paling suka ekspresi di foto ini pokoknya)

Pataya
(Restaurant lho yaaa... bukan yg lain, kan makan TomYam)

KaliMilk
(Nenen senenen-nenennya.... hahahaha)

Prambanan
(Layaknya Bandung Bondowoso yg siap membangun candinya!)

Okelah pokoknya perjalanan kali ini...


Cuma sekelumit mungkin, tapi semoga bisa merepresentasikan suasana jogja. Kapan-kapan lagi yeeeesss... :D




 

Jumat, 05 April 2013

To Dearest Motivator

Kenapa seseorang bisa menjadi motivator? atau inspirator? mereka juga orang biasa di sekitar kita. Bahkan salah satu teman kita. Tapi mereka memang beda. Bukan berarti kita ingin menjadi diri mereka. Tapi setidaknya kita ingin menjalani kebaikan yang mereka tauladankan. Dengan segenap hati dan perasaan tulisan ini dipersambahkan untuk dia. Dia yang selama ini ku pandangi dari belakang punggungnya. Dia yang setiap kali orang lain menyebut namanya jusrtu hati ini yang berdebar salah tingkah. Dia, yang ketika tinggal berdua tak pernah sempat ku ucap sepatah kata.

5 April 2013. Titik penting bagaimana diri ini merasa masih jauh dibanding sang motivatornya. Dia yang begitu ulet bekerja, merelakan setiap kesenangan bersama teman-temanya. Kuliahnya yang hampir terlewat karena kesibukan dia yang lainnya. Namun dibalik itu semua dia memiliki rasa sayang yang amat sangat terhadap keluarganya. Untuk selalu berbakti pada Ayah dan Ibunya. Untuk selalu memantau perkembangan adik-adiknya. Keinginannya untuk tetap dekat dihati keluarganya yang jauh disana. Akan sangat terbukti ketika Ibunya sendiri yang berkata bagaimana bangganya dia mendengar anaknya yang masih kuliah sambil bekerja memberikan segala hasil jerih payahnya untuk orangtua. Bahkan berkeinginan membantu membiayai sekolah adiknya. Ibu mana yang tak bangga dengan kebaktian anak seperti tersebut? Ibu mana yang tak terenyuh dengan ketulusan seorang anak yang ada jauh dari pelukannya namun justru yang paling berbakti?

Merasa hina ketika ternyata aku masih tidak bisa berbuat banyak untuk dia. Bahkan malah mengganggunya. Mengusiknya. Mungkin Tuhan menyampaikan teguran-Nya dengan cara yang lain untuk diri ini. Bagaimana seseoranng yang mampu menjadi panutan kita ternyata sangat dekat dan nyata di dekat kita. Seorang pejuang sejati yang mengikhlaskan diri untuk selalu terbebani demi keluarganya agar mampu berseri. Tidak ada alasan untuk tidak "adoring" terhadap dia. Memang bukan sosok yang sempurna, namun kehadirannya mampu membawa terang bagi pandangan mata. Tidak ada alasan untuk aku membencinya, sesenyap apapun itu hubungan diantara kita.

Selasa, 02 April 2013

ConGraduation Spice Girls HI UA 09 (26 March 2013)

This photo taken when the girls of sempakers graduating. Finally they become S. Hub, Int. Fortunately all of them are girls, so its still possible for me to become the first BOY that graduate in HI 09 :)
Wish all the best for the next chapter of our life. 
There gonna be another mountain, lets climb it as we fight for our purpose in this journey.

Creep (Bukan Kreipiiik)

When you were here before
Couldn't look you in the eye
You're just like an angel
Your skin makes me cry
You float like a feather
In a beautiful world
I wish I was special
You're so fucking special

But I'm a creep
I'm a weirdo
What the hell am I doing here?
I don't belong here

I don't care if it hurts
I want to have control
I want a perfect body
I want a perfect soul
I want you to notice when I'm not around
You're so fucking special
I wish I was special

But I'm a creep
I'm a weirdo
What the hell I'm doing here?
I don't belong here

She's running out the door
She's running out
She runs runs runs runs
Runs

Runs

Whatever makes you happy
Whatever you want
You're fucking special
I wish I was special

But I'm a creep
I'm a weirdo
What the hell am I doing here?
I don't belong here
I don't belong here

*That song, originally sang by Radiohead. But I heard that song when Shena from X Factor Indonesia nailed the cover of this song. With dramatic melody from the piano, strong vocal technique and character. So I just adore this song very much. As I feel my self as weirdo rather creep, and adoring the other perfect creature on earth. So what am I supposed to do? Hell yeah, It's still feel hurt. 

Mencari Autofocus

Gak tau kenapa tapi dua hari terakhir ini rasanya otakku kosong. Gak bisa fokus ke satu hal. Apa gara-gara sabtu kemaren? Atau minggunya? Atau karena ini sudah April? Ya April. seperti postinganku sebelumnya, bagaimana bulan ini deadline skripsi, someone special ulang tahun, waktunya untuk pulang Rembang bertemu Regan. Atau yang lain? Aku pengen lebih ceria seperti dulu. Kerjaan di kantor juga gak sibuk-sibuk amat. Di kosan apalagi cuma tidur dan berak doang. Kepikiran macem-macem. Mulai dari Skripsi, pengen pulang, beli hape, beli kado, persiapan CHULA, aaah. Surabaya ini gak ada tempat asik buat merenungkan ini semua. Dan terlihat di postingan ini bagaimana aku gak fokus buat nulis. Huuuft

Senin, 01 April 2013

Aprilnya Datang Juga

Tanggal 1 april. Bukan untul memperingati April Mop, tapi aku merasa tenggat waktu untuk menyelesaikan skripsi harusnya ada di bulan ini. Seperti janjiku kemarin bahwa ku ingin segera sidang di bulan ini. Apa daya aku masih terbelenggu dengan duniaku. Dengan keabsurban segala metodologi dan data. Kata dan parafrasa yang tak kunjung indah dibaca. Aku, merasa mengkhianati janjiku sendiri dan aku rela mengakui aku kalah lagi dan lagi. Bulan April telah datang, Wisuda untuk lulusan pertama angkatan 2009 HI UA juga telah terlaksanakan. Haru, bangga, sesak, dan bahagia rasanya telah tumpah ruwah lewat foto-foto narsis dan serba eksis dengan para sahabat dan rekan sejawat. Aku sempat termotivasi dengan ini.

April selama tiga tahun terakhir menjadi bulan yang aku tunggu. Perayaan ulang tahun seseorang yang hanya aku, dia, dan Tuhan yang tahu kemana hubungan ini sebenarnya bermula dan atas kesalahan siapa sehingga membuat semua serba tak biasa. Aku sudah tak biasa berbincang dengan dia, hanya memandang dari balik punggungnya. Hanya mengendap-ngendap mengetahui kemana arah kakinya. Hanya mampu berdoa untuk segala kesuksesannya baik kuliah maupun pekerjaan sampingannya. Meskipun dia mengingkari bukan pada bulan April ulang tahunnya, namun aku rasa ucapan terimakasihnya atas ucapan selamat dari ku sudah cukup memuaskan dan melancarkan aliran darah yang mengalir deras tiap aku kirim selamat untuknya. Absurb, kagok, atau ini hanyalah sebuah imajinasi hawa nafsu belaka. Aku masih percaya bahwa waktu akan mampu mengubah segalanya.

April sama seperti bulan-bulan dalam kalender masehi yang lain. Aku hanya berharap dapat melaksanakan segala sesuatunya dengan baik. Aku hanya ingin menjadi tenang. Tidak gamang oleh semua rahasia di masa yang akan datang. Aku hanya ingin menjalani semuanya dengan perasaan bahwa esok hari tidak akan ada penyesalan. April atau bukan, 22 tahun lalu dia terlahir. Seperti seluruh bayi di dunia ini yang membawa harapan dan doa dari kedua orangtuanya. Aku memandang dia menjadi salah satu panutan bagaimana berbakti pada orangtua dan membahagiakan keluarga. Aku disini, cukup mengaguminya dari sini saja.