Masih April. Masih berkompromi dengan sekripsi. Masih bergejolak bila urusan hati. Masih disini dengan segala ambisi dan mimpi. Tak tahu kenapa setiap terjaga hingga pagi seperti sekarang ini justru mood untuk menulis bertambah kuat. Ingin ku ceritakan segala sesuatu yang terjadi pada hari ini. Atau bahkan hari kemarin dengan segala kesibukan hingga aku tak sempat menulis.
Sebulan terakhir aku sudah tidak meminta uang ke orangtua. Bahkan Ayah dan Ibuk yang justru menelpon dan menawariku. Aku memang bertekad untuk tidak terlalu membebankan ke orangtua. Karena aku telah mendapatkan jumlah yang cukup untuk menutupi segala kebutuhan akhir-akhir ini. Mungkin aku termotivasi oleh dia. Bukankah itu baik? Namun aku merasa bahwa semakin aku mendapatkan apa yang aku resolusikan awal tahun lalu, aku merasa masih kurang. Seperti tidak pernah puas. Apakah ini memang watak manusia? Aku merasa bahwa tahun ini benar-benar sesuai ekspektasi (Bahkan masih awal tahun). Entah aku yang terlalu bertekad atau memang Tuhan begitu baik kepadaku.
Namun dibalik ini semua tentu aku juga masih memiliki PR besar tahun ini. Lulus sekripsi dan cari kerja setelah lulus nanti. Mau kemana? aku masih belum tahu. Tapi setidaknya ada beberapa tujuan yang telah ku genggam. Dan mengamati dari beberapa teman, aku jadi lebih mempersiapkan diri. Senang rasanya bahwa ada seorang teman yang berkata bahwa I deserve than "this". Entah itu hanya pemerah bibir belaka atau memang dia menilaiku sebagai orang yang layak mendapatkan posisi yang semestinya. Apapun pekerjaannya nanti tentu haruslah kembali lagi pada niat awal untuk bekerja ialah membantu orangtua dirumah. Semoga semangat itu tetap menyala. Kesabaran akan selalu ada. Dan dia, walaupun disana namun bisa menjadi sosok yang menginspirasi jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar