Senin, 01 April 2013

Aprilnya Datang Juga

Tanggal 1 april. Bukan untul memperingati April Mop, tapi aku merasa tenggat waktu untuk menyelesaikan skripsi harusnya ada di bulan ini. Seperti janjiku kemarin bahwa ku ingin segera sidang di bulan ini. Apa daya aku masih terbelenggu dengan duniaku. Dengan keabsurban segala metodologi dan data. Kata dan parafrasa yang tak kunjung indah dibaca. Aku, merasa mengkhianati janjiku sendiri dan aku rela mengakui aku kalah lagi dan lagi. Bulan April telah datang, Wisuda untuk lulusan pertama angkatan 2009 HI UA juga telah terlaksanakan. Haru, bangga, sesak, dan bahagia rasanya telah tumpah ruwah lewat foto-foto narsis dan serba eksis dengan para sahabat dan rekan sejawat. Aku sempat termotivasi dengan ini.

April selama tiga tahun terakhir menjadi bulan yang aku tunggu. Perayaan ulang tahun seseorang yang hanya aku, dia, dan Tuhan yang tahu kemana hubungan ini sebenarnya bermula dan atas kesalahan siapa sehingga membuat semua serba tak biasa. Aku sudah tak biasa berbincang dengan dia, hanya memandang dari balik punggungnya. Hanya mengendap-ngendap mengetahui kemana arah kakinya. Hanya mampu berdoa untuk segala kesuksesannya baik kuliah maupun pekerjaan sampingannya. Meskipun dia mengingkari bukan pada bulan April ulang tahunnya, namun aku rasa ucapan terimakasihnya atas ucapan selamat dari ku sudah cukup memuaskan dan melancarkan aliran darah yang mengalir deras tiap aku kirim selamat untuknya. Absurb, kagok, atau ini hanyalah sebuah imajinasi hawa nafsu belaka. Aku masih percaya bahwa waktu akan mampu mengubah segalanya.

April sama seperti bulan-bulan dalam kalender masehi yang lain. Aku hanya berharap dapat melaksanakan segala sesuatunya dengan baik. Aku hanya ingin menjadi tenang. Tidak gamang oleh semua rahasia di masa yang akan datang. Aku hanya ingin menjalani semuanya dengan perasaan bahwa esok hari tidak akan ada penyesalan. April atau bukan, 22 tahun lalu dia terlahir. Seperti seluruh bayi di dunia ini yang membawa harapan dan doa dari kedua orangtuanya. Aku memandang dia menjadi salah satu panutan bagaimana berbakti pada orangtua dan membahagiakan keluarga. Aku disini, cukup mengaguminya dari sini saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar