Terhitung sejak 1 April 2014 saya bergabung dengan Pemerintah Kota Surabaya sebagai outsourcing bagian kerjasama. Mungkin lebih spesifik dalam bagian kerjasama Luar Negeri dan untuk tugas utama saya difokuskan pada manejemen di Rumah Bahasa yang baru saja dibuka. Lumayan baru, meskipun kurang lebih pekerjaan yang lain saya sudah pernah mengalami di kantor lama saya. Saya cukup bangga dengan pekerjaan baru saya ini. Saya memang tidak berharap banyak (karena sejak awal tahun ini saya kehilangan passion saya). Saya rela tidak ikut ujian awal Paragon Cosmetik dan BTN. Saya juga rela melewati wawancara BII dan BNI. Apakah ini gegara pekerjaan ini? Mungkin.
Bila ditilik lagi, yang membuat saya bangga ialah karena saya hanya butuh waktu seminggu untuk mendapat pekerjaan. Ini diluar ekspektasi saya, tapi kembali lagi sejak awal tahun ini saya tidak memiliki ekspektasi apa-apa. Mungkin juga tekanan di tempat kerja lama membuat keinginan saya untuk hengkang lebih terasa. Bukan berarti saya tidak suka di tempat yang lama, namun kondisi di desk saya sungguh tidak sehat dengan adminnya yang tidak bisa diajak bekerjasama dengan akal yang rasional. (cukup! itu masa lalu)
Di tempat baru saya bertemu dengan orang baru. Beruntung ada sosok satu teman kenalan yang mampu membimbing saya masuk area dan ranah kerja disini. Seperti tenaga-tenaga PNS lainnya kalau boleh saya bilang mereka disini ya begitulah. Tidak punya hasrat dan ambisi yang terlalu besar. Mungkin selain cita-cita yang mereka punyai sendiri, yang saya tangkap dari mereka ialah mereka bekerja untuk negeri yang mereka anggap mengabdi. Sisi pengabdian dan kepolosan melihat kedepan inilah yang ingin saya pelajari dan dapatkan secara lebih.
Entah kenapa memang saya lebih passionless. Bukan berarti saya lelah dan menyerah untuk melangkah. Namun melihat realita kehidupan yang nyata saja saya sudah jengah. Saya hanya ingin melalui hidup ini dengan damai. Lupakan terlebih dahulu akan ambisi. Saya memang masih dalam proses mencari. Mencari apa yang memang menjadi kunci dari saya pribadi. Saya hanya ingin mengabdi dan balas budi. Mengabdi untuk negeri yang tengah goyah oleh para yang berambisi dan korupsi. Berbalas budi pada ayah dan ibuk yang kasih sayangnya tak berujung hingga nafas berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar