Kamis, 16 Januari 2014

Gratitude and Salute to 2009

Percayalah bahwa tulisan ini hadir untuk menghargai kalian yang telah rela menjadi ojek disaat jalanan jojoran dan sekitarnya becek. Menjadi teman bercanda yang bisa saling melepas tawa, menjadi tempat merenung dalam suasana hati yang bingung. Menjadi teman untuk segala sesuatunya baik itu yang menyenangkan maupun menyesakkan. Untuk semuanya yang telah ada dalam empat tahun empat bulan dua puluh sembilan hariku mengisi hari di Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Untuk menjaga intensitas dan keadilan akan peran kalian mungkin aku lebih bijak bila memuat lingkaran prioritas layaknya lingkaran politik luar negeri Indonesia. Antara lingkaran yang satu dengan yang lainnya memiliki nilai urgensi masing-masing yang layak untuk didahulukan keterdekatannya. (Siap-siap membaca nama kalian).

Pertama tentu aku sangat berterima kasih kepada anak kosan.  Sebagai salah satu teman terdekat baik dalam ukuran jarak kosan dan jarak ketergantungan untuk menitip beli makan. Faris, Tito, Alvin Kates, Rizal sebagai anak kosan tersisa. Serta Salman, Faisal, Yusa, Hafiz yang telah terlebih dahulu pindah. Terimakasih kepada kalian semua yang telah rela menjadi tukag ojek selama ini ketika kaki terasa manja  untuk pergi kuliah atau untuk sekedar makan di warung-warung favorit kita. Selain karena hal-hal urgent dan bersifat mencari "parasitisme" itu, tentu ada hal-hal lain dalam urusan pertalian pertemanan. Faris Hidayat yang menjadi teman  pulang ke gresik, teman ngobrol tentang masa depan, teman yang memberikan nasehat positif yang walaupun sederhana namun memang itu yang seharusnya ada pada realita dunia nyata. Salman Fauzi, dengan segala kerendahan hati dan sosok pria yang bertanggung jawab yang mampu menjadi benteng terkuat dalam urusan angkatan, asmara, dan amarah.Fatrachul Yusa yang eksentrik namun di sisi lain memiliki intrik yang cerdik yang selalu menjadi teman diskusi yang asik. Rizal Baktiar, teman kantor, teman ke Pare, teman mencari makan yang selalu ada ketika aku membutuhkan. Selalu lapang dada dengan sifat polos dan periang. Kalian merupakan teman, sahabat, dan keluarga terdekat yang bisa ku jamah disaat-saat genting. Untuk segala tebengan, traktiran, candaan, omongan, kalian sangat luar biasaaaaaaaa!

Kedua kepada geng hedon yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah dan juga partner dalam hura-hura. Malinda, Vava, Handy, Affan. Malinda Budi sang wanita idaman segala macam pria. Sosok yang selalu ku jadikan panutan dalam kesabaran, kesupelan, kegigihan dalam setiap meraih keinginan. Selalu ada untuk mendengar segala cacatan. Vava Clarissa sang gadis periang dan teman heboh untuk segala macam penampilan. Tekun, ulet, pantang menyerah di arena deteksi Jawa Pos. Namun tetap periang dalam setiap kesempatan. Aku, Malinda, Vava kita merupakan cewek-cewek kuat! Handy dan Affan. Dua Cak Surabaya yang menjadi teman hedon dan menjelajahi gemerlapnya kota Surabaya (bersama dua gadis sebelumnya pula). Terimakasih untuk segala traktirannya. Karaoke, nobar, nengkri, nyacat, ndudung, sop ceker, dan hampir setiap cafe gaul yang pernah kita jelajahi bersama. Namun dibalik itu semua kita tetap menjadi friends with benefit, walau entah kalian menganggap aku benefit dari sebelah mana. Tapi intensitas pertmuan kita yang hampir setiap hari, cerita yang bukan menjadi rahasia pribadi, serta keinginan untuk berkarir di Ibukota negeri ini membuat kita selalu terasa ada satu sama lain dan kalian menjadi salah satu alasan bahwa kau tak akan pernah menyesal pernah kuliah di HI. Kalian sosok-sosok kece dan OKE yang membuktikan bahwa pertemanan tidak memandang kelas sosial, namun pertemanan kita ada karena ketulusan menjalin persahabatan antara kita satu sama lain. Tidak untuk mencari kejelekan atau kelemahan masing-masing namun justru mensupport jalan dan karir msing-masing. Bukan untuk sekedar mencari tebengan dan gratisan namun untuk membagi kebahagiaan dan karunia Tuhan. So, Let's  make it happens --> Senayan 1 Oktober 2014.

Berikutnya untuk segenap geng hore dan memble yang ada. Mami Sheila, Citra, Anita, Citra, Tya', Lil, Meutia, Rena, Deka, Teh Sari, Ichak, Erryn, Prima, Dindo, Ayak. Terimakasih kalian telah menjadi salah satu bagian perjalanan melintasi rintangan dan hambatan di HI dengan segenap gossip, teriakan, candaan, dan kesetiaan kalian. Eksistensi kalian tidak perlu diragukan lagi. Mami aku akan selalu menghormatimu. Citra Adelia sang top model dan aktris antagonis terbaik sepanjang abad. Anita Kurnia yang pintar, cerdas, dan tidak sombong. Tyak Paramitha teman dalam sharing kehebohan dan berbagi info seputar konser apalagi kita d'essentials. Lilik Nur Cholidah teman yang periang, ramah, baik hati, dan suka berbagi. Meutia Shabrina sang atlit tenis nomer wahid se-Gresik dan sekitarnya. Rena Ardianti yang walau renta namun tetap bersahaja dan tabah. Siti Ardila Deka, teman curhat terbaik dan termanis, teman karaoke dan hedon yang tiada tara. Teh Sari Aulia yang cantik baik, rajin menabung dan langsing, Erryn Paramitha yang rempong namun tetap kece. Arissa Ichak yang tidak perlu dideskripsikan (daripada pembaca menyesal). Prima Aji NOva sang artis yang membahana membelah khatulistiwa dan Kolaka. Dindo Permata yang baik rajin dan teun beribadah. Ayya Nufus yang tinggi cantik langsing sang calon pramugari. Arini yang baik dan sudah siap jadi ibu. Rizka Rozaline yang kece dan layak disebut Rianti. Winda Rafikalia yang tetap awet bersama pacarnya. Bukan berarti geng lain tidak berarti, tentu kalian tetap di hati. Adhi Paidi sang Bapak Komting yag royal, baik, suka ngawur. Ravi sang Pakistan yang pintar seperti google berjalan.

Ratna, Anjar, Dinar Prisca sang tiga sekawan yang sulit untuk mebedakan antara satu dan yang lainnya. Unyil Sulih Dian, Trully, Ocik, Tsabita, Anggia, Bella, Moze, Dinar Okti, Maygy, Fanny Angelia, Sophi, Pika, Dhana yang tiada duanya, Maleona, Felli, Ensi, Mitha, Dindya. Arif dan Dias yang menguassyai dan kalian mempunyai bahasa kalian sendiri. Arek Bolshevik Taka, Indra, Arya, Dhwani Dokter meski diawal begitu, namun pada prosesnya kita tetap 2009 jua. Hendri, Pakdhe, Kurniawan, Ferry, Mandra, Rere, Okky Gilang, Putra meskipun kita tidak hari dalam seminggu bertemu namun kita tetap padu. Dan tentu untuk Sinta yang senyum tulusnya tiada duanya. Serta doa yang terbaik bagi kalian yang mencoba peruntungan di jalan masing-masing Matius, Ni Made, Dodon, Abduh, Natya, Septino, Ari Wok.

TERIMAKASIH dari hati yang terdalam untuk kalian para teman, sahabat, saudara. Mungkin sudah ada yang lulus dan ada yang belum. Ada yang sudah menikah dan ada yang masih setia sendiri. Pun kita akan berkarir di jalan yang berbeda namun semoga kita tetap terikat dengan almamater tercinta serta tetap membagakan HI UA. Aku tidak pernah menyesal untuk memilih dan masuk di Jurusan ini. Sungguh membanggakan dan melegakan menjadi bagian dari kalian. Mungkin kita pernah berselisih paham tentang apapun, namun semoga kita dikuatkan dan menjadi lebih dewasa serta menjadi bijak dalam setiap pergolakan masalah yang ada. Untuk setiap memori dan pelajaran yang ada, dari hati ini yang terdalam aku berdoa semoga kita sukses untuk mewujudkan setiap impian dan harapan yang kita idam-idamkan. Maaf aku kurang berkontribusi lebih dalam angkatan ini. See You on TOP guys!

(Tulisan ini hadir untuk mengakomodir terbatasnya halaman dan jumlah kata pengantar pada Skripsi)


Salim Sungkem
--Angga-- 070912002

2 komentar:

  1. nama IOPers cuma Rizal thok yang disebut? okey, doaku tak cabut. Fine, bye

    BalasHapus
  2. Mbak Nak, percayalah nama warga IOP ada di halaman skripsiku. Tulisan ini kan emang buat temen2 2009 di HI, karena mereka malah gak tak masukin :)

    BalasHapus