Minal aidin semuanya. Idul Fitri untuk silaturahmi dan bermaaf-maafan membuat setiap insan kembali suci. Bersih dari kesalahan yang lampau. Putih layaknya seragam sekolah yang belum basah. Jargon "Mulai dari NOL" kugunakan dalam setiap pengiriman teks permintaan maaf untuk kawan, handai tolan, dan siapapun yang telah mengirimiku terlebih dahulu ucapan lebaran.
Tapi Mulai dari NOL sepertinya juga berlaku sebagai visi ku di semester kedua tahun ini. Setelah pada awal tahun lalu mengungkapkan segenap harapan dan ucapan yang ingin tercipta tahun ini. Baru enam bulan berlangsung aku sudah merasa keinginan ku sudah terpenuhi (kecuali satu hal). Yaps, mulai dari karir, masalah kantong, jalan-jalan, pergi ke Thailand. Semuanya hadir dengan seksama dan aku sangat menikmatinya. Bahkan aku merasa tidak terlalu memaksa ini itu terjadi di hidupku.
Mulai dari NOL juga berarti aku juga harus merombak ulang skripsiku. Skripsi, sidang, wisuda masih menjadi visi yang gagal total. Keinginan untuk wisuda oktober lenyap, karena yudisium tanggal 5 September, sedangkan aku dijanjikan untuk sidang minggu kedua september juga. Sehingga aku merasa lebih baik aku memperbaiki skripsiku daripada yang kemarin yang terkesan asal jadi saja. Sehingga mari aku muali ini semua dari nol.
Langkah awal tentunya akan sangat berat. Sama seperti setiap pekerjaan yang lainnya akan sangatlah berat saat memulai. Mari memulai semuanya dari nol. Toh tidak ada salahnya menjadi gelas kosong yang siap diisi oleh air jernih, nutrisari jeruk, pun dengan jamu gendong yang super pait. Daripada menjadi gelas yang sudah terisi susu milo, tapi tidak pernah diminum sampai basi.
(Note ini hanya menjadi pemikiran positifku ditengah redupnya suasana hati, sayunya mata ini, beratnya beban untuk ijin sekali lagi untuk uang saku ke Ayah Ibu, perihnya melihat teman-teman seangkatan sudah mengacungkan tangan untuk melanjutkan masa depan, tapi aku justru tercecer di belakang)
Tapi Mulai dari NOL sepertinya juga berlaku sebagai visi ku di semester kedua tahun ini. Setelah pada awal tahun lalu mengungkapkan segenap harapan dan ucapan yang ingin tercipta tahun ini. Baru enam bulan berlangsung aku sudah merasa keinginan ku sudah terpenuhi (kecuali satu hal). Yaps, mulai dari karir, masalah kantong, jalan-jalan, pergi ke Thailand. Semuanya hadir dengan seksama dan aku sangat menikmatinya. Bahkan aku merasa tidak terlalu memaksa ini itu terjadi di hidupku.
Mulai dari NOL juga berarti aku juga harus merombak ulang skripsiku. Skripsi, sidang, wisuda masih menjadi visi yang gagal total. Keinginan untuk wisuda oktober lenyap, karena yudisium tanggal 5 September, sedangkan aku dijanjikan untuk sidang minggu kedua september juga. Sehingga aku merasa lebih baik aku memperbaiki skripsiku daripada yang kemarin yang terkesan asal jadi saja. Sehingga mari aku muali ini semua dari nol.
Langkah awal tentunya akan sangat berat. Sama seperti setiap pekerjaan yang lainnya akan sangatlah berat saat memulai. Mari memulai semuanya dari nol. Toh tidak ada salahnya menjadi gelas kosong yang siap diisi oleh air jernih, nutrisari jeruk, pun dengan jamu gendong yang super pait. Daripada menjadi gelas yang sudah terisi susu milo, tapi tidak pernah diminum sampai basi.
(Note ini hanya menjadi pemikiran positifku ditengah redupnya suasana hati, sayunya mata ini, beratnya beban untuk ijin sekali lagi untuk uang saku ke Ayah Ibu, perihnya melihat teman-teman seangkatan sudah mengacungkan tangan untuk melanjutkan masa depan, tapi aku justru tercecer di belakang)