Korean Pop, menjadi sebuah trend yang menjalar dan merasuk hampir setiap pemuda di negeri ini. Bahkan hingga separuh bumi ini mungkin sudah memperagakan Gangnam Style ala Psy. Atau mengikuti diet ketat ala Girls Generation, atau berdandan rapi ala Super Junior? Kenapa korean pop bisa populer? Kenapa ibu-ibu gandrung sekali dengan drama korea? Kenapa di Indonesia menjamur pula boyband atau girlband yang necis-necis ala Korea? Korea oh Korea, dulu jaman SD negeri ini terkenal karena ginsengnya. Juga dengan lambang benderanya yang unik dan menarik bagiku. Sekarang nama negeri tempat Ban Ki Moon dilahirkan ini terkenal dan memiliki industri hiburan yang mendatangkan trilyunan devisa bagi negaranya. K-pop atau Korean Pop menurutku serangkaian pop culture yang diusung oleh negara Korea dengan memamerkan serial drama, musik melalui girl dan boy band mereka, serta acara-acara TV/ reality show yang menampilkan keindahan dan keramahan suasana disana. Efektif sekali untuk menarik minat para pemirsa luar negeri untuk lebih ingin tahu Korea pada aslinya.
Musik, merupakan bahasa universal yang dapat digunakan untuk mempersatukan empati dan koneksi antar manusia di dunia yang memiliki keberagaman budaya salah satunya bahasa. Melalui musik orang-orang di bar-bar atau cafe di Bali bisa ber ajeb-ajeb bersama meski dengan latar belakang yang berbeda. Ribuan anak-anak mendendangkan lagu Waka-waka meskipun mereka tidak paham betul apa arti sebenarnya dari lirik lagu tersebut. Terlepas dari hal tersebut Gangnam style, yang dibawa oleh rapper asal Korea, begitu populer hingga disaksikan lebih dari satu milyar orang dunia. Apakah ini bukti bahwa Kpop memang sedang menggema? Ya! Karena salah satunya aku sendiri menjadi tertarik dengan segala sesuatu yang berbau Korea. Berawal dari Boyband dan Girlband yang mengusung musik enerjik penuh dengan nuansa magik, yang mana tidak ditemui di negara kita sendiri. Bukan masalah nasionalisme, tapi lebih ke masalah selera. Berlanjut dengan drama ataupun film, kemudian reality show seperti Running Man dan Family Outing yang menawarkan cita rasa baru dalam acara pertelevisian yang sudah-sudah. Sehingga tidak sungkan bila dikatakan memang Kpop sekarang ini sedang naik daun. Bila ditanya sejauhmana, indikator yang ingin ku tampilkan ialah dari segi penjualan album ataupun single dari para artis Korea ini selama sepuluh tahun terakhir mengalami peningkatan. Semakin banyaknya pemirsa yang menyaksikan aksi mereka. Sehingga permintaan untuk menggelar konser di luar Korea pun semakin meningkat. (Bahkan di Indonesia)
Dari segi musik, Kpop memang tidak menunjukkan adanya keaslian atau orisinil dalam bermusik. Musik yang mereka usung ialah kebanyakan musik mayor, pop, dance, electric. Mereka tidak menampilkan musik asli Korea. Namun mereka mengemas mulai dari aransemen musik, lyrik yang terkadang terselipkan kata-kata bahasa Inggris, penampilan fisik yang seharusnya rambut mereka asli berwarna hitam sebagai ras asia namun di cat warna-warni membuat setiap MV yang dikeluarkan lebih eye catchy. Musik yang enak didengar tersebut tidak terlepas dari sang Produser yang telah lama belajar tentang industri musik di Amerika Serikat misalnya. Sehingga ketika mereka kembali ke Korea, mereka mix and match terhadap unsur yang ada di Korea sendiri. Gangnam style banyak dijadikan tonggak sebagai pengukuh eksistensi Kpop. Menurutku tidak sepenuhnya benar. Meskipun memang gangnam ini telah mendominasi tangga lagu Korea hingga Billboard. Namun, ada beberapa catatan misalnya, Lagu Macarena yang non B.Inggris juga pernah menjadi no.1 di Billboard. Asereje, yang diusung Last Kechup mampu menarik jutaan orang untuk mengikuti gerakannya yang menggoyangkan pinggul ke iri dan ke kanan. Memang gangnam bukan sebuah kebetulan saja, tapi efektifitas penyebaran informasi dan publikasi lah yang aku anggap berhasil. Gangnam bisa jadi mendunia karena tweet dari Katy Perry ataupun Justin Bieber. Dibalik gangnam, masih banyak penampilan yang bagus dan cetar membahana yang telah diusung oleh sederet Boyband dan Girlband terkemuka di Korea. Boyband dan Girlband ini sudah ada sejak lama di pertelevisian Korea, dari tahun 1980an, 90an hingga sekarang tren boyband dan girlband ini masih ada dan semakin eksis hingga go internasional. Sebut saja 2NE1, Wonder Girls, Gilrs Generation yang telah diajak kerjasama oleh musisi ternama di Amerika Serikat. Hal tersebut membuktikan bagaimana Kpop memang meiliki nilai jual yang tinggi sehingga layak untuk ditanami investasi.
Dari segi perfilman dan drama, memang mereka masih kalah dengan perfilm Hollywood atau bahkan Bollywood. Namun di Indonesia sendiri para Ibu-ibu dan remaja sangat menggemari kisah kasih yang ditampilkan oleh drama dan film dari Korea. Dulu Telenovela (dari Meksiko) yang bisa dibilang menjadi trend acara favorit ibu-ibu. Namun saat ini dipastikan drama Korea ialah acara yang paling wajib ditonton oleh Ibu-ibu di Indonesia. Yang terakhir ialah Reality Show, Running Man dan Family Outing dipilih menjadi salah satu tayangan yang menarik dan memiliki nilai lebih karena menampilkan budaya-budaya Korea serta beberapa tempat yang memang indah. Aku lebih suka menyebutnya sebagai pencitraan. Bagaimana orang-orang yang berada di industri pertelevisian disana sangat menghargai keudayaan yang sudah ada. Pencitraan yang berhasil tentunya jika melihat efek yang ditimbulkan sangatlah luar biasa.
Korea menjadi negara yang berhasil dalam hal menyebarkan kebudayaan mereka. Soft diplomacy yang unik dan menarik yang seharusnya mampu menjadi pembelajaran bagi kita semua. Penggabungan antara pemanfaatan teknologi informasi dan kearifan budaya lokal untuk dijadikan supaya tetap lestari menjadikan negara tersebut memiliki "Strata" yang lebih tinggi. Melalui bisnis showbiz, negara tersebut menampilkan keindahan alam yang mereka miliki serta perkembangan modernisasi yang mereka usung dapat dibilang wow dan fantastis.
Indonesia ayo terus belajar, jadikan segala sesuatu kemampuan untuk lebih maju kedepan. Curi ilmu dari Korea dan terapkan hasilnya untuk keharuman nama bangsa. Ada beberapa hal di Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara tetangga. Kekreatifitasan tidak hanya menjadi milik Menbudpartif. Tapi ayo jangan hanya enjadi follower gangnam style saja. Ciptakan style style lain yang menggebrak mata dunia tanpa mencederai nama bangsa. Agnes Monica, Kamu dan Aku Bisa! Le O Le O Leeee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar