Akhirnya hari itu datang juga, setelah hanya tersampaikan lewat beberapa sumber yang terpaya keputusan agar aku jadi naik satu level lagi terwujud. Yang berawal dari resolusi 2013, ternyata tiga minggu kemudian hal tersebut tercapai. Memang segala sesuatunya telah direncanakan-Nya untuk maksud yang terbaik bagiku. Karir yang ku bilang mulus dan didukung oleh rekan-rekan yang tulus. Alhamdulillah... Next, aku berfikir bahwa dengan kondisi yang akan terjadi maka tanggungjawab yang ku tanggung pasti akan lebih berat. Namun segala sesuatunya tentu harus diusahakan terlebih dahulu dan just follow the dragon. Terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Semoga kedepan aku bisa lebih beradaptasi, lebih berkontribusi,serta lebih paham dan lebih tertib. Dan jangan lupa bahwa aku masih punya satu tanggungan, Skripsi!
Sekedar flashback, dahulu aku hanya anak yang kupu-kupu. Ada hal penting menurutku sehingga bila kuliah itu jangan sampai ada suatu kerjaan yang mengganggu. Pengalaman yang sendu melihat seorang atau dua orang kawan yang terlalu sibuk dengan kerjaan ataupun aktivitas yang membelenggu sehingga mereka jarang kuliah dan jarang ketemu denganku. Sehingga aku berfikir bahwa, jangan sampai aku juga mengalami hal itu, karena tanggungjawabku sebagai mahasiswa ialah kuliah. Mungkin maksudnya baik dengan mencari sampingan untuk kerja sehingga meringankan beban orangtua, namun apabila tanggungjawab sebagai mahasiswa saja terbengkalai, aku malu bila hanya menjadi biola yang tak berdawai. Akupun mencoba mencari alternatif dan cara lain agar image sebagai seorang mahasiswa yang punya aktivitas lain namun tetap fokus kuliah. Itulah yang selama ini ke dengung-dengungkan. Sesibuk apapun kerjaan yang ada, aku akan tetap berusaha untuk tetap datang kuliah dan juga datang bercengkerama bersama teman sebaya. Tiga bulan magang kemudian kuperpanjang hingga dua bulan terakhir ini aku merasa duniaku masih seimbang. Aku masih bisa berkumpul bersama kawan, tugas lancar, dan pengalaman saat di kantor juga ku perbanyak. Tentu kesempatan untuk memperkaya softskill jangan sampai tersia-siakan.
Di lingkungan yang terbilang baru ini aku bisa mengatakan bahwa aku nyaman berada di dalamnya. Aku menemui banyak karakter baru yang bisa kuambil setiap pelajaran yang mereka berikan. Baik dari Mbak-Mbak, Mas, Bapak, dan Adik hingga Kepala atau Pimpinan. Meski memang terkadang ada grundelan di hati kenapa harus ini harus itu, tapi aku kembali lagi bahwa segala sesuatunya harus diusahakan terlebih dahulu. Aku mungkin lebih betah daripada temanku sang Pakistan alay yang terlebih dahulu meninggalkan kantor. Alasannya ialah karena dia belum menemukan kenyamanan disini. Tapi prisnsipku ialah aku ingin menciptakan "comfort zone" ku sendiri daripada harus mencarinya terlebih dahulu. Aku akan berusaha untuk lebih bersosialisasi dan beradaptasi sehingga tidak terlalu terkungkung dengan dunia yang asik sendiri. Satu hal lain yang kutemukan disini ialah aku bisa berawal dari terpaksa, kemudian terbiasa. Aku mulai tahu rute motor untuk ke juanda, aku tahu ribetnya membuat pasport di imigrasi, aku tahu ruwetnya berurusan dengan birokrasi, aku semakin mahir dalam hal memfotocopy, dan aku juga mulai terbiasa dengan panasnya matahari.
Aku bersyukur atas apa yang telah ada selama lima bulan terakhir. Ku sadari masih banyak kecacatanku yang memang terjadi karena unsur kesengajaan ataupun ketidaktahuanku. Namun dengan segala ambisi dan dedikasi aku bersiap menerima pengalaman, pengetahuan, dan pelajaran yang memang sungguh berarti. Semoga lebih berkontribusi.
"With great power comes great responsibility" Uncle Ben, Spiderman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar