Siang itu akan menjadi salah satu siang yang akan selalu ku ingat dalam perjalanan hidup. Selasa sekitar jam 14.00 WIB ketika sedang santai setelah makan dan begejokan, salah seorang pimpinan masuk ke ruangan
Boss: "Angga punya passport ijo?"
Aku : "Punya Pak"
Boss: "Masih idup?"
Aku : " Masih lah pak, baru tahun kemaren buatnya."
Boss: "Siap berangkat Korea?"
Aku : "Hah? Siap aja sih Pak"
Boss: "Oke...."
Seketika itu ruangan mendadak hening, aku plonga-plongo dan semuanya juga menunggu kejadian selanjutnya. Sentak aku tersadar kalau Pak Bos sudah pergi kembali ke ruangannya, aku kejar menanyakan kejelasan. Dia malah bilang "Yaudah, tanyakan aplikasi visanya saja"
Eeeeeeeeeeenggggggg.........
Perasaanku seketika campur aduk. Aku kembali ke ruangan untuk menanyakan syarat-syarat pengajuan visa Korea. Cukup mudah karena hanya membutuhkan fotocopy KK, KTP, Pasport, dan cetak Foto. Semuanya aku masih punya berkasnya di kosan. Seketika itu masih antara percaya gak percaya. Terus langsung cuss kosan ambil berkas dan cetak foto di Jonas. Balik lagi ke kantor dengan suasana hectic. Hari itu hari selasa, ngurus visa baru besoknya. Padahal kamis berangkat. Seketika itu selasa malam jadi harap-harap cemas, cuman nelpon Ayah untuk mengabarkan. Tapi dalam hati masih agak bimbang jadi berangkat atau gak. Rabu pagi dikantor semuanya masih abu-abu, tiket belum ada yang tercetak izin visa juga tak ada kabar. Rabu siang sambil makan siang di briefing ini itu untuk persiapan ke Korea. Padahal masih ngawang banget kalo misal jadi atau tidak berangkat. Rabu sore delegasi yang akan berangkat dikumpulkan. Oh tadi belom cerita, delegasi ini ialah empat orang krusil anak-anak SMP yang akan tampil menari di Acara Global Gathering 2014 di Busan tanggal 17 Oktober.
Jam 3 belum ada kabar tentang visa. Semuanya jadi lemas karena penari ini hanya didampingi seorang pelatih paruh baya yang baru pertama ke mancanegara. Kalau aku sih berangkat iya pasti, tapi jadwalnya menyusul nanti. Tugasku kurang lebih mendampingi mereka selama disana, dengan membantu urusan di bandara, hotel, tur pariwisata dan mengasuh mereka pun tidak lupa urusan administrasi kantor layaknya SPPD dan dokumentasi selama disana. Sore jam 4 baru diberi tau kalau visa sudah keluar, semua bersorak ALHAMDULILLAH. Bukan hanya aku yang bahagia, Bapak dan Ibuk anak-anak yang akan berangkat pun tersenyum lega. Akhirnya ada pendamping yang setidaknya bisa dipercaya. Tiket sudah dipesan, visa sudah keluar, dan aku pun akan Korea untuk pertama kalinya.
(Bersambung)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus