Satu kalimat tersebut yang
kuingat sekali saat Prof Tjip menyampaikan sepatah dan dua patah kata beliau
untuk melepas dua orang Mbak, teman, sahabat, bahkan mungkin bisa ku anggap Ibu
selama aku berkecimpung dan berkarir di kantor International Office and
Partnership (IOP) Universitas Airlangga. Hari ini 1 Februari menandakan “perpindahan”
mereka untuk tidak lagi bersama kami di IOP. Aku mungkin hanya lima bulan
mengenal mbak-mbak tersebut, tetapi dari lima bulan tersebut aku sudah
mendapatkan segudang ilmu, pengalaman, dan pelajaran yang sangat berarti
untukku. Tulisan ini hadir untuk mengapresiasi kerja keras mereka serta
dedikasi dan tanggunjawab mereka yang tiada tara.
Mbak Fidya Safitri Aulani
Keputusannya meninggalkan kantor
dikarenakan alasan yang sangat mencerminkan bahwa dia ialah perempuan yang
solehah. Demi mengurus suami dan calon anak tercinta, dia merelakan karir yang
telah dia bangun di IOP ini selama kurang lebih tiga tahun lamanya. Mbak Fidya
yang selama dikantor mengajariku untuk tetap ramah dan friendly terhadap siapa
saja. Sekalipun itu dalam hal mengangkat telepon. Mbak Fidya yang selalu
menjaga kesehatan jasmani dan rohaninya serta selalu mempunyai harapan dan
cita-cita untuk sang baby. Mbak Fid dengan kondisinya yang telah hamil “tua”
namun masih semangat bekerja dan senantiasa memiliki cara untuk tetap membuat
kantor terasa seperti rumah dan hampir disebut sebagai keluarga. Dengan segala
macam urusan logistik, mulai dari nelpon intisari, SPJ sana-sini, belanja
bulanan, ribetnya MoU Amerop semua dia jalani dengan jungkir balik dan segala
susah riangnya. Aku mungkin tidak tahu dan tidak merasakan beratnya baby yang
ada di perutnya, namun dari situ aku paham dan semakin menghargai bagaimana
perjuangan Ibu di seluruh dunia dalam menjaga dan merawat titipanNya. So, Mbak
Fid semoga segala proses persalinanmu lancar dan apa yang akan terjadi di hari
esok akan lebih berkesan dan membahagiakanmu bagimu, Mas Najib, dan
anak-anakmu.
Mbak Dewi Sartika
Lain cerita dengan mbak yang ini.
Mbak Dewi pergi namun aku rasa pasti akan kembali ke kantor kami. Dia akan
melanjutkan study ke Monash University (Melbourne, Australia) selama kurang
lebih dua tahun. Namun tetap saja bagi kami cukup ganjal merasakan
kepergiannya. Yang menarik mungkin ialah bahwa kami berasal dari daerah yang
sama, Rembang. Kecamatan yang kami tinggali pun bersebelahan. Dan sepertinya
dunia ini begitu sempit, sehingga kerabat dari Mbak Dewi ialah teman dekat pula
kakakku. Mungkin dari sanalah mulai terjalin kenyambungan diantara kami. Mbak
Dewi lah yang dengan tegasnya menutor ku sehingga aku akhirnya tahu rute UA –
Juanda dengan motor. Yang membantu dan menemaniku dalam membuat passport. Yang
selalu arguing denganku hampir dalam setiap hal. Namun dibalik itu semua aku merasa
bahwa Mbak Dewi layak dijadikan panutan, bagaimana aku yang dari desa dan in
the middle of nowhere untuk tetap gigih berjuang dalam meraih kesuksesan. Bukti
bahwa sebuah mimpi tidak terhalangi oleh ribetnya birokrasi. Sampai berjumpa
kembali Mbak Dewi, semoga kuliahmu lancar, punya banyak teman, dan pastinya
segera temukan pendampingmu untuk mejeng di pelaminan.
Mungkin hanya sedikit cerita
diatas yang bisa ku bagi tentang Mbak-Mbak yang mengayomiku selama ini. Tapi
percayalah bahwa lima bulan aku bersama kalian banyak kenangan yang tak
terlupakan. Apalah arti berderet-deret kalimat disini, yang terpenting segala
perhatian, tutur pelajaran, dan sharing pengalaman yang kalian bagikan akan
selalu terpatri di hati dan sanubari. Terimakasih untuk segala sesuatunya.
Maafkeun segala ke annoying-aku, ke rewelanku, dan apapun itu yang kulakukan
yang menyakiti perasaan dan membuat jengkel mbak-mbak sekalian. Itu semua ada
yang sengaja namun ada pula yang tidak. Sukses untuk semuanya, doa dan semangat
kalian ku tunggu dalam melanjutkan kinerja IOP ke depan yang telah kalian
bebankan.
Salam Cool Calm and Confidence
Dan jangan banyak-banyak makan fastfood
seperti kata Prof Tjip.
Cheers!!!
Angga, ayo belajar membedakan penggunaan "di" sebagai kata depan dan imbuhan. :)
BalasHapus"segera temukan pendampingmu untuk mejeng di pelaminan." 대박! 하하
BalasHapus