Alhamdulillah sidang sudah. Meskipun hasilnya ya begitulah. Tapi tetap lapang dada dengan kenyataan bahwa para dosen penguji tahu kapabilitas saya. Sungguh melegakan melihat ekspresi kekesalan mereka karena tidak kepuasan terhadap kurang keseriusan saya dalam pengerjaan dan penyelesaiannya. Tapi apa mau dikata, terlalu dituntut oleh waktu. Tak mampu mengejar ego semu. Eniwei, kali ini bahasan tentang skripsi mari disudahi, ada hal-hal lain yang lebih penting untuk dikejar dan dikerjakan dengan ketekunan dan ketulusan hati. Sesuai judul diatas, saya hanya ingin kembali fokus pada cita-cita.
Mari lupakan sejenak tentang cinta. Apabila pernah membaca postingan saya sebelumnya, 2014 merupakan tahun ke delapan saya mengejar dia. Dia yang menjadi orang tersering yang menerima kabar dari saya meskipun tak bertanya. Dia yang selalu ada dalam sewindu terakhir, dengan segala keambiguan dan ketidak pastian yang kami alami. Hanya ingin tetap berada pada jalan saya untuk bisa meraih cita tanpa harus risau telah meninggalkannya. Karena bagaimanapun mimpi kami berbeda. Dan dia pasti punya seribu cara untuk mencapai impiannya. Dengan alasan apapun, tak pernah terbersit untuk memustuskan hubungan silaturahmi dengan dia. Tapi dengan jalinan yang ada justru menumbuhkan banyak harapan untuk bisa bersamanya meskipun itu tak mungkin.
Marilah kita kejar mimpi. Bukan orang di masa lalu yang selalu menjadi bayang semu. Bukan orang yang selalu membalas pertanyaan kita dengan kaku. Bukan orang yang lucu namun juga membuat hati kita sendu. Bukan orang yang selalu kita impikan namun dalam kenyataan jauh darijangkauan. Bukan berarti menyerah namun memang terkadang harus direlakan untuk kebaikan bersama. Untukmu dengan siapapun kau akan bersanding kelak, I wish you a very very happy life!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar